Apa Tujuan Hermès Menguasai Peternakan Buaya Terbesar di Australia?
Merek fesyen Perancis dominasi peternakan buaya Australia
Merek fesyen seperti Hermès dan Louis Vuitton memiliki serta mengendalikan sebagian besar peternakan buaya di NT.
Geoff mengatakan peternakan buaya yang dibeli Hermès untuk pertama kalinya 10 tahun yang lalu telah menimbulkan "efek domino", yang mendorong butik mewah lainnya, Louis Vuitton untuk juga melakukan hal yang sama.
Hal ini dilakukan Louis Vuitton karena "khawatir Hermès akan menguasai pasar Australia".
"Jika mereka [Hermès dan Louis Vuitton] membeli peternakan, mereka akan terus memiliki persediaan sehingga memiliki faktor penambah nilai," kata Geoff.
Faktor penambah nilai ini menurutnya muncul karena mereka akan memanen telur di NT dan memelihara buaya di peternakan sendiri sesuai standar yang tinggi.
Standar tinggi yang dimaksudkan adalah memastikan tidak akan ada kerusakan sedikitpun pada kulit buaya, di samping dari standar prosedur produksi yang "sangat tinggi untuk fesyen berkualitas tinggi juga".
"Di sini produk tas yang saya maksudkan adalah seharga US$20,000 sampai US$30,000."
Hermès dan Louis Vuitton cenderung menyembunyikan kepemilikan peternakan buaya mereka.
Sebuah rumah mode asal Paris telah bekerjasama dengan pria Australia yang sudah berpengalaman di bidangnya bernama Mick Burns untuk membeli lahan bekas pertanian holtikultura dekat Darwin
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata