Apa yang Baginda Raja Salman Cari dari Tur Asia Ini?
Tahun lalu, di bawah pimpinan Wakil Putra Mahkota, Riyadh sudah mendeklarasikan Aliansi Militer Islam, menyatukan berbagai negara mayoritas muslim. Pada Januari 2016, Wakil Putra Mahkota telah bertemu dengan para menteri pertahanan dari Indonesia, Malaysia, dan Wakil Menteri Pertahanan Brunei untuk membahas hal itu.
Tak hanya soal keamanan, Saudi juga menganggap Malaysia dan Indonesia sebagai potensi mitra di banyak bidang, termasuk ekonomi. Khusus buat Indonesia, kunjungan Raja Salman ini sangat bersejarah, mengingat terakhir kali seorang Raja Saudi berkunjung sudah 47 tahun yang lalu.
Kunjungan rombongan besar Raja Salman juga bertepatan dengan panasnya suhu politik di Jakarta, akibat kasus penodaan Islam yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jadi semuanya sangat terencana. Tur Raja Salman ke arah timur Asia bukan tiba-tiba, tetapi membawa rencana dan misi strategis NTP dan agenda global Arab Saudi yang lebih luas. Ya, meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, dan sedikit dibumbui liburan ke Bali.
Saudi sebagai 'negara pemimpin dunia' muslim Sunni sudah pasang kuda-kuda. Mereka bersiap melakoni kemungkinan pergeseran model ekonomi dari Barat ke Timur di tahun-tahun mendatang. (adk/jpnn)
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud telah memulai tur Asia Pasifik-nya akhir Februari kemarin. Dengan rombongan besar, termasuk 25 pangeran
Redaktur & Reporter : Adek
- Raja Salman Undang 50 Warga Negara Indonesia Naik Haji Gratis
- Ini Perbedaan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Saat bertemu Raja Salman
- Anies Pamer Ibadah Haji dan Diundang Kerajaan Arab, Ganjar Dinilai Lebih Elegan
- Cerita Yusuf Mansur Soal Pertemuan Anies dan Ganjar di Makkah: Begitu Damai
- Raja Salman Keluarkan 1.300 Undangan Naik Haji Gratis, Pelayanan Kelas Atas
- Berlebaran Hari Ini, Raja Salman Punya Pesan soal Toleransi