Apa yang Dilakukan Jagoan Jakarta Saat Proklamasi? Kisah Nyata…

Apa yang Dilakukan Jagoan Jakarta Saat Proklamasi? Kisah Nyata…
Sepucuk surat tulis tangan Bung Karno mengenang Tomegoro Yoshizumi, termuat dalam buku Jejak Intel Jepang. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Pada posisinya masing-masing, mereka menunggu-nunggu reaksi dari pihak tentara Serikat. Apakah memerintahkan tentara Jepang menangkapi Soekarno, Hatta dan tokoh-tokoh lainnya. Atau menggunakan kakitangannya mengadakan teror, atau melakukan pembunuhan rahasia, penculikan dan lain sebagainya. 

baca: Para Jago di Ring Satu Proklamasi

"Segala sesuatunya yang mungkin terjadi, sudah diperhitungkan dengan teliti," ungkap Entol, satu di antara anggota pasukan rahasia proklamasi.  

Sesudah Proklamasi

17 Agustus 1945. Siang itu, sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan, Tomegoro Yoshizumi mulai mengurangi pasukan rahasianya di dalam kota Jakarta. 

Sebagian ditarik ke tepi kota Jakarta dan sebagian lagi dikirim ke Cirebon, Semarang, Surabaya dan ke daerah-daerah pedalaman, memperkuat gerilya rakyat yang lebih dahulu sudah disiapkan. 

"Para pemimpin bangsa, Soekarno, Hatta, Soebardjo tetap dikawal. Tetapi dengan cara yang tidak menyolok. Cara pengawalan ini diberitahukan kepada Bung Karno, Bung Hatta. Nelia-beliau itu sendiri menyatakan terima kasih langsung kepada Tuan Tomegoro Yoshizumi," papar Entol.

Catatan Entol ini sesuai dengan sebuah dokumen yang tersimpan di Waseda University, Jepang. Saat berkunjung ke Jepang pada 1957, Soekarno menulis semacam puisi untuk Tomegoro Yoshizumi. (lihat foto)   

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News