Apa yang Harus Disiapkan Jika Pencari Nafkah Utama Keluarga di Indonesia Meninggal Karena COVID?

Apa yang Harus Disiapkan Jika Pencari Nafkah Utama Keluarga di Indonesia Meninggal Karena COVID?
Hani Yuliandrasari bersama suaminya Tulus Mugiyono dan kedua anak mereka Galuh dan Bimo, tiga pekan sebelum Tulus meninggal. ()

Bertahan dengan tabungan

Warga Bandung lainnya, Dyah Wirastuti, 56 tahun, adalah seorang sarjana psikologi yang memutuskan pensiun setahun lalu agar bisa lebih banyak berada di rumah mengurus keluarganya.

Suaminya, Doddy Abdul Karim, dosen jurusan olahraga di Institut Teknologi Bandung (ITB) meninggal bulan Desember 2020 karena COVID-19, meninggalkan Dyah dan dua orang anak mereka.

"Dampak ekonomi sangat terasa karena sejak saya pensiun saya tidak dapat penghasilan lagi setiap bulannya,' kata Dyah.

"Penghasilan hanya dari suami dan empay bulan dari kematiannya saya masih dapat gaji suami penuh dari instansinya."

"Setelah gaji stop dan saya akan dapat pensiunan janda, tapi sampai hari ini uang pensiunnya belum turun."

"Jadi sekarang saya hidup dengan uang tabungan yang  masih tersisa."

Dyah mengatakan sebenarnya ia bisa saja kembali bekerja, tapi ia enggan untuk kembali terjun di dunia psikologi yang pernah digelutinya selama 25 tahun.

"Saya sebetulnya ingin punya usaha tapi, sampai saat ini belum terpikirkan mau usaha di bidang apa."

Dua keluarga di Indonesia menceritakan pengalaman mereka bertahan di saat pencari nafkah utama meninggal karena COVID

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News