Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?
"Terus walaupun mereka bekerja di luar, mereka akan tetap punya kewajiban bayar pajak di Indonesia. Nah itu akan menjadi devisa masuk untuk Indonesia."
Hendra dari IDN Australia mengatakan dwi kewarganegaraan ini juga akan membuka peluang ekonomi.
"Banyak para bisnis [yang] dengan dwi kewarganegaraan mungkin bisa tertarik untuk bisa menyumbangkan atau investasi ke Indonesia juga," ujarnya.
Adakah kerugiannya?
Meski menurut Tanti tidak ada kerugiannya, tapi ada sejumlah kekhawatiran bagi Indonesia.
Di antaranya adalah jika memegang kewarganegaraan dari negara yang sedang bersengketa dengan Indonesia, serta kekhawatiran spionase.
Selain itu, akan semakin ada persaingan kepemilikan properti dan lapangan kerja.
"Jadi kalau punya dua kewarganegaraan artinya dia kan boleh punya properti," kata Tanti.
Saat ini, PP nomor 41 tahun 1996 mengatur bahwa warganegara asing hanya boleh memegang hak milik properti bila bernilai di atas Rp10 miliar.
Menurut data Direktorat Jenderal Imigrasi, hampir 4.000 orang Indonesia menjadi warga negara Singapura antara tahun 2019 hingga 2022.
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali