Apa yang Terjadi Bila Warga Australia Disuntik Vaksin Buatan Tiongkok yang Tak Diakui Pemerintah?
"Bagi saya, sangat perlu divaksinasi sesegera mungkin, karena situasi saya sulit, keluarga saya terjebak di Hong Kong," kata Peter.
Meskipun Peter merupakan penduduk tetap di Hong Kong dan dapat bepergian ke sana dengan mudah - kereta cepat hanya membutuhkan waktu 20 menit - namun dia harus dikarantina dua minggu sekembalinya ke daratan Tiongkok setelah liburan Natal yang lalu.
"Awalnya saya bertekad untuk hanya menerima vaksin yang paling efektif, dan yang paling sedikit berbahaya bagi kesehatan," katanya.
Namun pilihan baginya adalah menunggu suntikan vaksin yang dia sukai atau bertemu keluarganya lebih cepat.
Warga Australia lainnya di Guangzhou, Gary, yang meminta nama belakangnya tak disebutkan, mengaku belum divaksin meski sudah lama menunggu.
"Saya terima saja bila divaksin Sinovac. Tapi sayangnya, pemerintah di sini memiliki kebijakan bagi orang berusia di atas 60 tahun dan pekerja asing, maka tidak boleh divaksinasi," katanya.
Dia berharap bisa ke Australia pada akhir tahun untuk divaksinasi, tapi tidak mau divaksin AstraZeneca karena laporan adanya efek penggumpalan darah.
Gary mengatakan akan langsung antri jika saja dia memenuhi syarat untuk vaksin Sinovac atau Sinopharm.
Hanna, seorang warga Australia di Tiongkok, telah disuntik vaksin Sinovac yang belum mendapat persetujuan penggunaan di negaranya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata