Apa yang Terjadi Setelah WHO Nyatakan Virus Corona Sebagai Darurat Global?
Dirjen WHO Dr Ghebreyesus menjelaskan, alasan utama status darurat ini bukan karena apa yang terjadi di China, tapi justru karena apa yang telah terjadi di negara lain.
"Kekhawatiran terbesar yaitu penyebaran virus ke negara-negara yang sistem kesehatannya lemah dan tidak siap untuk menghadapinya," jelasnya.
"Keputusan ini bukan soal ketidakpercayaan kepada China. Sebaliknya, WHO tetap percaya dengan kapasitas China dalam mengendalikan wabah ini," tegas Dr Ghebreyesus.
Penetapan status PHEIC dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif pada perekonomian China.
Misalnya, negara lain kini bisa secara sepihak memutus hubungan perjalanan dan perdagangan dengan China, meskipun hal ini akan bertentangan dengan rekomendasi darurat lainnya dari WHO.
Photo: Terkait wabah Virus Korona, Australia mulai meminta warganya untuk mempertimbangkan perjalanan ke China. (AAP: Mick Tsikas)
Sebagai contoh, ketika WHO menyatakan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo sebagai keadaan darurat tahun lalu, Dirjen WHO memperingatkan negara lain agar tidak menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menerapkan pembatasan perdagangan atau perjalanan ke Kongo.
Dia memperingatkan langkah tersebut justru memperburuk dampak wabah, dan mempengaruhi mata pencaharian penduduk yang paling terkena dampaknya.
Setelah organisasi kesehatan dunia WHO mengumumkan status keadaan darurat global wabah Virus Corona, sejumlah pihak khawatir perekonomian China akan terdampak
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan