Apakah Amazon akan merusak pesta Natal peritel?
Sepertinya belum cukup masa sulit yang masih menggelayuti industri ritel di Australia, kini tampaknya raksasa global Amazon akan pesta Natal mereka.
Semua tanda menunjukkan Amazon akan menggerakkan operasionalnya di Australia dalam 60 hari ke depan, bahkan mungkin lebih dini pada bulan depan, menurut analis ritel Citi, Brian Raymond.
"Syarat pembelian sudah diatur dan pemesanan pertama kepada pemasok telah dibuat dalam beberapa pekan terakhir," kata Raymond.
Amazon telah mengumumkan pihaknya sudah mengamankan lokasi untuk gudang pengiriman besar - istilah digital untuk gudang pengemasan - di pinggiran Melbourne dan perekrutan karyawan sudah dimulai.
Keputusan belum dibuat mengenai pusat distribusi yang lebih besar di Sydney, tapi disangsikan ini akan terjadi dan berjalan sebelum masa sibuk Natal.
"Jadwal peluncuran masih belum pasti dan bergantung pada kesiapan website dan pengujian logistik, tapi kami perkirakan peluncuran formal akan terjadi pada Oktober, sebelum Black Friday pada 24 November," kata Raymon dalam catatan riset untuk klien.
Black Friday adalah hari setelah Thanksgiving dan dianggap sebagai permulaan demam konsumen memborong sebelum Natal di Amerika Serikat, hiruk-pikuk belanja yang digerakkan oleh potongan harga.
Peritel sudah menderita
Raymond mengatakan Amazon tampaknya belum akan mengerahkan penuh senjata penjualannya di Australia dalam segera dan karena itu akan bersaing secara agresif saja dalam harga.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat