'Apakah Anda Puas dengan Pelayanan Kami?' tanya Nunei
Ketika malam menjelang, dari balik kaca, atau di geladak paling atas, terlihat pulau-pulau yang dilalui semakin mengecil. Dibandingkan memandang dari dalam kamar, pilihan terbaik adalah duduk di lantai 14. Pada bagian atas kapal itu, lampu-lampu yang ada di pulau sekitar terlihat menyala, ada juga yang kerlap-kerlip.
Agak lama di tempat terbuka, hembusan angin makin terasa. Rambut dan pakaian bergerak ke sana kemari, bagaikan ingin melepaskan diri mengikuti kemana angin menuju. Kalau sudah begini, lebih baik berdiri atau duduk di balik dinding kaca yang hampir menutupi seluruh lantai 14. Tubuh pun terbebas dari terpaan angin malam.
Di bawah cahaya lampu yang tidak terlalu terang, banyak wisatawan mancanegara bercerita panjang lebar, sementara, anak-anak mereka, baik yang masih balita, atau remaja, mandi di kolam renang.
Malam kan dingin? Jangan khawatir. Di situ ada kolam renang biasa untuk anak-anak dan orang dewasa. Juga ada kolam khusus air panas. Jumlah kolamnya relatif banyak. Mau mandi di kolam yang berada di tengah kapal, di belakang, atau di haluan kapal. Terserah. Semuanya ramai. Usai mandi, di tepi kolam sudah tersedia lebih dari 100 handuk putih biru yang selalu bersih, dan diganti.
Sensasi perjalanan di Sapphire Princess relatif unik. Tidak bisa ditemukan dan disamakan dengan perjalanan menggunakan trasportasi lain. Naik Sapphire Princess, bagaikan berada di rumah, apartemen, vila, bahkan hotel. Di kapal ini kita merasa sangat tenang, damai. Semua karena kapal dilengkap berbagai fasilitas seperti, kasur empuk, kamar mandi, shower, toilet, restoran, café, kolam renang, dan berbagai tempat hiburan. Penumpang tidak harus diam di satu tempat. Mereka bisa ke sana kemari sesuka hati.
Sekitar pukul 20.00 waktu Singapura, para penumpang mulai mengikuti jadwal kapal. Pertama yang dilakukan adalah, berkumpul dan makan malam di restoran yang bernuansa hotel bintang lima. Pertama kali masuk di restoran di lantai lima tersebut, rasa kagum tidak bisa ditahan.
Bagaimana tidak. Selama ini, kita hanya mendengar kapal pesiar memilik berbagai fasilitas lengkap. Salah satunya adalah restoran ala hotel bintang lima. Kali ini, penumpang melihat langsung cerita tersebut. Ketika akan masuk, kami disapa oleh satu dari empat petugas. Mereka dengan ramah menanyakan voucher makanan yang kami miliki. Setelah ditunjukkan, kami pun masuk di restoran, dan menyatu dengan ratusan penumpang lainnya.
Kami duduk di kursi, dengan perlengkapan seperti meja, dinding, pembatas ruangan terbuat dari kayu mahal, kuat, tak ada lecet, dan mengkilat. Satu meja memuat enam orang. Di situ kami dilayani dengan sangat baik. Menu makanan dan minuman selalu diberikan. Aneka makanan-minuman ala barat (western), pastry (cake, aneka ice cream, roti, puding). Kadang nasi goreng disajikan untuk para penumpang. Sapphire Princess bisa disebut surga bagi pecinta kuliner, dan hiburan.
KAPAL pesiar Sapphire Princess memberikan pelayanan kelas hotel bintang lima. Beragam makanan lezat dan terbaru disajikan kepada 3.000 penumpang,
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas