Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?

Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?

Analis dari lembaga Australian Strategic Policy Institute Gatra Priyandita dan Fitriani baru-baru ini menulis Prabowo "percaya pada pentingnya kekuatan militer dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari kemakmuran ekonomi."

"Sebagai presiden, ia ingin melanjutkan fokus itu, dengan berupaya meningkatkan anggaran pertahanan dari 0,7 menjadi 1,5 persen dari PDB pada tahun 2029," ujar keduanya.

Hal pertama yang harus dilakukan kabinet Prabowo adalah membawa para menteri ke akademi militer, yang sempat bereada pula foto-foto mereka berada di tenda ber-AC dan melakukan latihan militer.

Menurut Dr Abdul, akademi militer itu mencerminkan bagaimana Prabowo ingin memimpin Indonesia.

"Cara pandangnya terhadap berbagai hal masih dari sudut pandang militer," katanya.

Produksi nikel, bukan perang

Hubungan antara Tiongkok dan Filipina juga semakin memanas tahun ini.

Pada KTT ASEAN awal bulan ini, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyesali "situasi Laut China Selatan yang masih tegang dan tidak berubah" karena tindakan Tiongkok, yang menurutnya melanggar hukum internasional.

"Kami terus menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi," ujarnya.

Secara historis, Tiongkok dipandang sebagai ancaman terbesar bagi keamanan nasional oleh militer Indonesia, termasuk oleh Presiden Prabowo Subianto

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News