Apakah Caleg Perempuan Hanya Sekedar Untuk Penuhi Kuota Perempuan di DPR RI?

Meski banyak calon legislator (caleg) perempuan bermunculan jelang Pemilu Indonesia bulan April mendatang, kuota 30 persen untuk perempuan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat masih belum terpenuhi.
Ada sejumlah alasannya, seperti caleg perempuan yang masih harus berjuang menghadapi hambatan yang dialami di dalam partainya sendiri, selain menangani masalah yang dialami warga di daerah pemilihannya (dapil).
Merayakan Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2019, ABC Indonesia menemui lima caleg perempuan Indonesia dari generasi milenial untuk menceritakan kisah perjuangan mereka di dunia politik.
Membuktikan punya kemampuan

Dibesarkan dari keluarga politisi telah memberanikan Putri Komarudin terjun ke dunia politik sebagai caleg DPR dari Partai Golkar.
Putri mengaku sudah sering diajak ayahnya Ade Komarudin untuk mengunjungi daerah pemilihan sejak kecil dan terbiasa mendengar masalah sosial yang dialami warga.
"Jadi sekarang mumpung masih muda, apalagi saya orang asli dapil saya, sudah banyak hal yang bikin saya geregetan untuk dibenahi," ujar Putri kepada ABC Indonesia.
Sebagai pendatang baru di panggung politik, ia mengaku perlu bekerja keras untuk memperkenalkan diri kepada konstituennya, yakni dapil 7 Jawa barat meliputi Karawang, Bekasi dan Purwakarta, dengan jumlah pemilih mencapai 4 juta orang.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia