Apakah Caleg Perempuan Hanya Sekedar Untuk Penuhi Kuota Perempuan di DPR RI?
Ia mengaku tekadnya untuk berkantor di Senayan tidaklah mudah, mengingat ada 130 caleg yang bertarung memperebutkan 7 kursi di DPR, dimana 1 kursi "berharga" sekitar 250 ribu suara.
Atikah merasa caleg perempuan memiliki peranan penting dalam tubuh partai, meski mengaku masih ada anggapan kalau keberadaan mereka hanya untuk memenuhi kuota perempuan di parlemen.
"Kalau di PKS, penggeraknya justru perempuan. Karena laki-laki biasanya kerja, turun ke masyarakatnya jarang. Tapi kalau ibu-ibu bisa setiap hari pergi mendatangi warga," ujar Atikah.
Harus lebih peduli soal perempuan
Photo: Irine Yusiana Roba Putri, anggota DPR RI Komisi X dari PDI kembali mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI dari Maluku Utara. (Supplied)
Di usia 35 tahun, Irine Yustianus Roba telah berpengalaman menjadi anggota parlemen selama 4,5 tahun dan tahun ini ia akan kembali menjadi caleg DPR mewakili Daerah Pemilihan Maluku Utara dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia.
Irine mengaku janji kampanye yang ia tawarkan tidak muluk-muluk, yakni ingin kembali ke dapilnya setelah dilantik, apalagi melihat ada 3 anggota dewan perempuan asal Maluku Utara sebelumnya yang tidak kembali ke daerahnya.
Tantangan terbesarnya saat ini adalah menyikapi kuatnya polarisasi di masyarakat jelang pemilu dan pilpres, apalagi dapilnya memiliki sejarah konflik yang dipicu isu suku, ras, dan agama.
"Saya katakan jangan pilih saya karena identitas agama atau suku saya, tapi pilih saya karena bapak ibu yakin saya bisa membawa perubahan yang lebih baik di dapil ini."
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan