Apakah Kepiting dan Ikan Merasakan Sakit? Perlukah Kita Lebih Manusiawi Saat Memasaknya?

Pengalaman negatif atau menyakitkan, menurut argumen ini, diperlukan untuk secara permanen mengubah perilaku hewan terhadap ancaman yang akan datang.
Tanpa pengalaman seperti itu, seekor hewan akan terus berada dalam bahaya, dan mau tidak mau menderita cedera yang mengancam nyawanya.
Sejumlah penelitian menunjukkan ikan dengan cepat mengubah perilakunya setelah terpapar dengan apa yang kita anggap sebagai pengalaman menyakitkan.
Lucunya lagi, sejumlah pemancing mengusulkan perlunya mengubah cara memancing, yakni menggunakan pancing yang lebih halus dan kail yang disamarkan.
Ada juga bukti fisiologis untuk mendukung usulan ini, yaitu nosiseptor.
Nosiseptor adalah neuron sensorik yang ditemukan di kulit manusia yang membantu mengirimkan sinyal listrik jangka panjang ke otak.
Profesor Culum Brown dari Macquarie University menjelaskan, penemuan nosiseptor pada ikan trout menjadi bukti kuat ikan juga merasakan sakit.
"Kita telah mengetahuinya sejak 2002 bahwa ikan juga memiliki nosiseptor, yaitu saraf yang bertugas untuk mendeteksi rangsangan menyakitkan pada manusia," jelas Prof. Brown.
Parlemen Inggris sedang memperdebatkannya sekarang ini, lewat rancangan undang-undang (RUU) untuk membentuk Komite Perasaan Binatang
- 10 Makanan Kaya Nutrisi yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan