Apakah Kita Telah Merusak Tujuan Wisata Demi Sebuah Foto di Instagram?

"Tapi jumlahnya baru saja meroket, sekarang kita melihat 2 juta pengunjung yang datang ke kota dengan jumlah penduduk 10.000 ini."
Operator pariwisata akan secara sukarela mengenakan pajak 1 persen dari tagihan kepada wisatawan, Uang yang dikumpulkan digunakan untuk sejumlah proyek-proyek lokal.
"Jika kita bisa mendapatkan beberapa dolar dari setiap pengunjung yang datang ke sini, bisa digunakan kembali untuk pembangunan trotoar dan taman bermain, toilet, dan lain-lain, maka penduduk dan pengunjung mendapat manfaat yang sama ... komunitas menjadi lebih menerima," jelas Simon.
Seharusnya pariwisata lebih untuk menyatukan

Justin mengatakan wisatawan harus kembali ke pencarian tempat tujuan, bukannya mengambil rute yang mudah menuju 10 peringkat teratas tempat tujuan.
"Saya pikir kita kembali ke gagasan menghabiskan waktu dengan penduduk setempat, meminta saran dan pendapat mereka tentang tempat-tempat yang harus dituju, atau bahkan menyewa pemandu lokal," katanya.
"Pemandu lokal benar-benar memberi tahu jalan-jalan lokal, tapi dapat membantu Anda menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan."
Menurutnya sangat disayangkan karena kita sekarang hidup di jaman yang penuh ketidakpercayaan pada orang asing.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya