Apakah Kita Telah Merusak Tujuan Wisata Demi Sebuah Foto di Instagram?
"Tapi jumlahnya baru saja meroket, sekarang kita melihat 2 juta pengunjung yang datang ke kota dengan jumlah penduduk 10.000 ini."
Operator pariwisata akan secara sukarela mengenakan pajak 1 persen dari tagihan kepada wisatawan, Uang yang dikumpulkan digunakan untuk sejumlah proyek-proyek lokal.
"Jika kita bisa mendapatkan beberapa dolar dari setiap pengunjung yang datang ke sini, bisa digunakan kembali untuk pembangunan trotoar dan taman bermain, toilet, dan lain-lain, maka penduduk dan pengunjung mendapat manfaat yang sama ... komunitas menjadi lebih menerima," jelas Simon.
Seharusnya pariwisata lebih untuk menyatukan
Photo: Turis harus mulai mengunjungi tempat-tempat yang masih jarang dikunjungi. (Getty: wootthisak nirongboot)
Justin mengatakan wisatawan harus kembali ke pencarian tempat tujuan, bukannya mengambil rute yang mudah menuju 10 peringkat teratas tempat tujuan.
"Saya pikir kita kembali ke gagasan menghabiskan waktu dengan penduduk setempat, meminta saran dan pendapat mereka tentang tempat-tempat yang harus dituju, atau bahkan menyewa pemandu lokal," katanya.
"Pemandu lokal benar-benar memberi tahu jalan-jalan lokal, tapi dapat membantu Anda menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan."
Menurutnya sangat disayangkan karena kita sekarang hidup di jaman yang penuh ketidakpercayaan pada orang asing.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata