Apakah Media Sosial Sehat untuk Anak-anak?
jpnn.com - Kaum muda diketahui sangat rentan terhadap efek dari media sosial, mengingat bagaimana otak masih berkembang dan beradaptasi.
Ketika membahas dampaknya pada kesehatan, yang negatif sering muncul dalam pikiran. Misalnya penindasan dunia maya, penurunan interaksi tatap muka, tidur terganggu, masalah citra tubuh dan banyak lagi.
Tetapi bisakah penggunaan platform online populer dan pesan teks memberi dampak kesehatan positif untuk anak-anak?
Ya, menurut penelitian baru dari Institut Laureate untuk Penelitian Otak di Tulsa, Oklahoma.
"Yang paling penting adalah bahwa tidak semua media sosial itu buruk jika Anda ingin menyimpulkannya secara singkat," kata penulis utama studi, Dr. Martin Paulus, seperti dilansir laman MSN, Senin (27/8).
"Ada banyak bias yang sudah ada bahwa jika kita mengekspos anak-anak ke media, sesuatu yang buruk akan terjadi. Apa yang kami tunjukkan adalah bukan itu masalahnya," jelas Paulus.
Paulus dan timnya menganalisis data 4.500 peserta muda yang termasuk berapa banyak waktu yang mereka habiskan di depan layar, jenis media apa yang mereka hadapi dan detail tentang kesehatan dan kehidupan keluarga mereka.
Di antara anak-anak berusia 9 dan 10 tahun, mereka yang mengirim SMS dan menggunakan media sosial dikaitkan dengan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, konflik keluarga yang lebih sedikit dan lebih sedikit masalah tidur.
Kaum muda diketahui sangat rentan terhadap efek dari media sosial, mengingat bagaimana otak masih berkembang dan beradaptasi.
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital
- Kuki Nabilla Sampaikan Harapan untuk Masa Depan Indonesia Lewat Lagu
- Tri Adhianto Gercep Kunjungi Lokasi Banjir Setelah Terima Laporan via Medsos