Apakah Membuka Kembali Kelab Malam di Australia Merupakan Langkah Tepat?
"Ini bukannya mengatakan 'kita boleh mendapat hiburan', namun kita harus betul-betul realistis menilai resikonya," katanya.
Kepala Asosiasi Medis di Australia Selatan, Dr Chris Moy mengatakan dia memahami ada keinginan masyarakat untuk bersosialisasi setelah beberapa bulan terisolir karena pandemi.
"Saya kira memang susah bagi mereka yang merasa sendirian atau merasa tidak bisa melakukan kegiatan sosial," katanya.
"Kegiatan dimana orang ingin berkumpul memang bagian dari perilaku masyarakat kita."
Dia mengatakan klub malam adalah tempat dimana virus corona bisa menyebar, namun ia mengatakan bar, acara keluarga yang besar, seperti pernikahan juga beresiko.
Dr Moy mengatakan masih banyak yang belum diketahui mengenai virus tersebut.
Kabar warga Indonesia di Victoria
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.
Membuka kembali klub malam 'bukan kesalahan'
Di Australia Selatan dengan ibukota Adelaide, klub malam diizinkan dibuka lagi, walau dengan larangan dansa sambil minum alkohol yang berlaku sejak akhir Juni.
Para pakar kesehatan di Australia mempertanyakan keputusan mengizinkan kembali klub malam dibuka di beberapa negara bagian di tengah meningkatnya kasus COVID-19
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan