Apakah Obat yang Sering Disebutkan di Grup Whatsapp Benar-benar Bisa Menyembuhkan COVID-19?

Untuk ivermectin sendiri, bila dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa resep dokter, Anda mungkin dapat mengalami nyeri otot atau sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, sering mengantuk, atau Sindrom Stevens-Johnson.
Sementara itu, obat remdesivir hanya direkomendasikan untuk pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, karena belum ditemukan bukti yang cukup kuat manfaat penggunaannya.
Obat lain yang menurut WHO harus dihindari untuk merawat pasien COVID-19 adalah hidrosiklorokuin dan lopinavir/ritonavir.
Jadi, Anda harus hati-hati dalam mengonsumsi obat.
Apakah antibiotik akan menyembuhkan COVID-19?
Dokter Desca mengaku ini adalah salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepadanya.
Dan jawabannya adalah tidak.
Antibiotik digunakan ketika ada infeksi tumpangan, kata dr Decsa.
"Saat virus menyerang tubuh kita, kan sistem pertahanan tubuh lagi loyo, itu gampang banget dimasukkin sama bakteri," katanya.
Dibantu oleh dr Decsa Medika, kami mencoba menjawab pertanyaan seputar obat-obatan yang banyak disebutkan di WhatsApp group dan jejaring sosial
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran