Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?
Anda tinggal mengetik pertanyaan atau memberikan perintah dan kecerdasan buatan (AI) bernama ChatGPT bisa menjawabnya dan seringkali akurat.
ChatGPT memberikan kesempatan tak terbatas untuk menjawab pertanyaan Anda, tapi kini malah menimbulkan kekhawatiran karena bisa digunakan pelajar melakukan kecurangan.
Di Australia, juru bicara Departemen Pendidikan di negara bagian Queensland mengatakan sudah melarang penggunaan ChatGPT untuk siswa, sampai mereka bisa mengkaji "apakah chat tersebut tepat untuk digunakan".
Penggunaan ChatGPT sudah dilarang sebelumnya di negara New South Wales, sementara negara bagian Victoria sudah mencabut pelarangannya.
Apa itu ChatGPT?
ChatGPT, kepanjangan dari 'Chat Generative Pre-Trained Transformer' adalah sebuah 'chatbot' yang diluncurkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan bulan November 2022.
Chat ini bisa memberikan jawaban yang mirip dengan jawaban manusia dan mungkin terasa bukan robot yang melakukannya.
ChatGPT bisa digunakan untuk menerjemahkan teks namun juga bisa membuat kesimpulan dari teks yang panjang menjadi sebuah artikel yang enak dibaca.
Chat ini juga bisa memberikan jawaban untuk pertanyaan apa saja, sehingga sangat berguna bagi perusahaan untuk memberikan jawaban dari pertanyaan pelanggannya.
Beberapa negara bagian di Australia mulai melarang penggunaan ChatGPT di sekolah dan universitas
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Manipulasi Nilai, Antara Realitas Pendidikan dan Pencarian Kebenaran
- Polri Disarankan Rekrut Polisi Ahli IT Untuk Hadapi Tantangan Kemajuan Teknologi