Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?
Bagaimana mendeteksi siswa menggunakannya?
Menyusul peluncuran ChatGPT, sejumlah program online juga sudah tersedia untuk mendeteksi konten yang dibuat kecerdasan buatan. Program ini mendapat sebutan AICheatCheck.
Program ini menggunakan model untuk mengecek apakah sebuah naskah atau tulisan dibuat oleh manusia atau komputer berdasarkan pemilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan.
"Penyalahgunaan kecerdasan buatan oleh siswa bisa dianggap sebagai pelanggaran akademis atau pelanggaran teknologi," kata juru bicara Departemen Pendidikan Queensland.
"Sebagai bagian dari kebijakan, penting bagi sekolah untuk mendidik siswa mengenai dampak etika dan akademis dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugas."
Haruskah dilarang oleh sekolah dan universitas?
Professor Rowan mendukung usaha untuk memanfaatkan teknologi dan bukan melakukan pelarangan.
"Saya bisa mengerti soal pelarangan, karena menawarkan solusi yang sederhana dan cepat," katanya.
"Tetapi kita tidak bisa menutup diri dari dunia, kita tidak bisa melarang anak-anak mengetahui apa yang terjadi di dunia ini.
"Saya kira tidak harus dilarang dan tidak akan bisa dilarang."
Beberapa negara bagian di Australia mulai melarang penggunaan ChatGPT di sekolah dan universitas
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu