Apakah Tidur Siang Itu Sehat? Begini Penjelasannya
jpnn.com - Tidur siang sering dikaitkan dengan rasa malas. Namun, apakah tidur siang ini memang memiliki manfaat kesehatan?
Jawabannya jauh dari sekadar ya atau tidak. Ada beberapa kasus di mana kecenderungan untuk tidur siang bisa menjadi indikator kesehatan yang buruk.
Menurut ahli tidur, jika Anda menghabiskan sebagian besar hari merasa mengantuk, itu mungkin merupakan gejala masalah mendasar seperti stres atau insomnia.
"Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengamati berapa lama tidur siang Anda, dimana jika Anda tidur siang 60 menit atau lebih lama, itu adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan tidur atau kesehatan Anda," kata Michael Grandner, Ph.D., director of the Sleep and Health Research Program at the University of Arizona, seperti dilansir laman MSN, Selasa (22/1).
Tentu saja, masuk akal jika tidur malam Anda buruk dan tidak memadai, Anda mungkin tidak akan merasa waspada dan bersemangat di siang hari.
Tetapi, tidur siang seharusnya tidak menjadi kebiasaan sehari-hari untuk mengimbangi tidur yang hilang.
Bahkan, hal itu justru bisa membuat keadaan menjadi semakin lebih buruk karena beberapa orang mungkin terbangun dari tidur siang mereka dengan merasa lebih grogi dan lelah daripada sebelumnya.
Ini dikenal sebagai inertia tidur, keadaan disorientasi ketika tubuh Anda mencoba untuk mengatakan bahwa mereka belum melakukan pengisian ulang dan belum siap untuk sepenuhnya bangun.
Ahli tidur memberikan penjelasan mengenai hubungan antara tidur siang dengan kondisi kesehatan seseorang. Seseorang yang merasa mengantuk setiap saat mungkin dikaitkan dengan gejala masalah mendasar seperti stres atau insomnia.
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi