Aparat Diminta Netral dalam Pemungutan Ulang Maluku Utara
jpnn.com, MALUKU UTARA - Ketua DPW PPP Maluku Utara Ridwan Tjan meminta aparat pemerintah netral dalam pemungutan suara ulang (PSU) di Maluku Utara pada Rabu (17/10) mendatang.
Sebab, dia menduga ada tekanan dari salah satu pasangan calon kepada masyarakat. Intimidasi ini dikhawatirkan akan membuat masyarakat takut datang ke TPS.
“Suasana di Maluku Utara ini cukup tegang menjelang PSU. Bahkan ada sejumlah laporan tentang intimidasi terhadap pendukung pasangan AHM-Rivai,” kata Ridwan dalam keterangan yang diterima, Senin (15/10).
Intimidasi ini juga diakui oleh Dino Umahuk, mantan sekretaris relawan Satu Hati yang dulu mendukung pasangan petahana Abdul Gani Kasuba - Al Yasin Ali.
“Setelah kami melakukan konferensi pers terkait pengalihan dukungan kepada pasangan nomor urut satu, ada basecamp kami yang sempat digeledah aparat,” kata Dino.
Menurut Dino, saat itu aparat berdalih mencari daftar nama yang disebut akan menjadi sasaran politik uang.
Beruntung kasus ini kemudian diselesaikan dengan kekeluargaan setelah bertemu dengan Wakapolres Kepulauan Sula Kompol Syamsul Alam.
“Masyarakat Kepulauan Sula tidak akan mudah ditakuti dengan intimidasi, karena bukan kali ini saja PSU mereka alami. Pada pilkada sebelumnya, PSU juga terjadi di sini,” tegas Dino.
Mahkamah Konstitusi memutuskan PSU di sejumlah daerah di Maluku Utara yang akan dilaksanakan pada Rabu mendatang.
- Sebanyak 26 TPS di Papua Segera Gelar PSU
- Pelaksana PSU di Manokwari Bukan Petugas Sebelumnya
- Rekomendasi PSU Rendah, Bukti Kinerja Penyelenggara di Pilkada Lebih Baik
- 18 TPS di Kabupaten Jayapura Gelar PSU, Ini Sebabnya
- Besok, KPU Palembang Akan Gelar Pemungutan Suara Ulang di 5 TPS
- 287 TPS Segera Gelar Pemungutan Suara Ulang dan Susulan