Aparat Harusnya Tindak Tegas Kecurangan, Bukan Menakuti Warga
jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Intelijen, Fauka Noor Farid turut mencermati sejumlah video viral yang merekam kesalahan input data dalam sistem KPU di Pilpres 2019.
Dalam video yang viral belakangan ini, input data dalam sistem KPU, berbeda dengan hasil C1 yang menjadi alat bukti transparansi penghitungan suara di lapangan.
BACA JUGA : Update Real Count KPU: Ada Tanda-Tanda Prabowo Menang 62 Persen?
Menurut dia, KPU harusnya berhati-hati ketika melakukan input data. Kejadian salah input bisa menjadi sumber permasalahan yang ditatap masyarakat.
Tidak tertutup kemungkinan masyarakat akan menilai penghitungan suara Pilpres 2019 diwarnai kecurangan.
Sebab, masyarakat akan menilai hasil di lapangan tidak sesuai dengan hasil lembaga survei dan input data KPU.
"Permasalahannya ini, adanya ketidaksesuaian, input data di sistem KPU ditemukan berbeda dengan hasil C1. Itu bisa dibuktikan. Ini tentunya membuat gaduh, masyarakat pastinya menuntut keadilan,” kata dia di Jakarta Jumat (19/4).
BACA JUGA : Fadli Zon Beri Contoh Dugaan Kecurangan Input Data KPU
Jika lembaga KPU yang terbukti salah input data dilindungi aparat hukum maka sangat bahaya bagi demokrasi.
- KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilgub Gorontalo Capai 79 Persen
- Saat Hakim MK Cecar KPU-Bawaslu terkait Tuduhan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- Tutup Mata atas Aduan Ribka Tjiptaning, Sejumlah Komisioner KPU Jabar Diperingatkan DKPP
- Diperiksa, eks Ketua KPU Sebut Penyidik KPK Tanyakan Hal yang Sama Seperti 5 Tahun Lalu
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
- KPK Periksa Eks Ketua KPU hingga Plt Dirjen Imigrasi