Aparat Pergi, di TKP Hanya Ada Gerobak Nur yang Penuh Darah

Aparat Pergi, di TKP Hanya Ada Gerobak Nur yang Penuh Darah
Aparat Pergi, di TKP Hanya Ada Gerobak Nur yang Penuh Darah
Selain dengan istri dan dua buah hatinya, Nur tinggal bersama ibu mertuanya, Ny Harso Mulyono. Bagi keluarga dan warga masyarakat sekitar, Nur dikenal berperilaku baik, rajin, dan aktif dalam kegiatan masyarakat. Karena jiwa sosialnya yang cukup tinggi, dia dipercaya menjadi salah satu pengurus di RT setempat untuk mengurusi bidang penerangan dan perlengkapan.

Tanggung jawab Nur terhadap jabatan ini juga cukup tinggi. Muhono menyebut, setiap kali ada lampu penerangan jalan yang mati di sekitar RT-nya Nur langsung menggantinya. Inilah yang membuat para tetangga begitu kehilangan setelah Nur tewas dalam baku tembak tersebut.

Meski Nur disebut korban salah sasaran, kemarin sempat muncul selentingan kabar bahwa dia dianggap terlibat dalam jaringan organisasi Islam radikal. Terhadap kabar itu, keluarga dan sejumlah warga yang mengenalnya membantah keras. "Dia (Nur) hanya korban salah sasaran. Nggak mungkin dia terlibat teroris," kata Tarso Wiyono, 80, paman Nur, kepada Radar Solo.

Pernyataan tersebut dikuatkan salah seorang perempuan yang mengaku pernah mengontrak rumah selama beberapa tahun di sebelah rumah Nur. Menurut wanita warga Telukan, Grogol, Sukoharjo, yang namanya enggan dikorankan itu, Nur tidak pernah terlibat aksi terorisme.

Baku tembak antara Densus 88 dan dua orang yang terduga teroris dini hari kemarin memakan korban warga sipil. Nur Iman, yang sehari-hari berjualan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News