Apartemen Kereta

Oleh: Dahlan Iskan

Apartemen Kereta
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Dari Gansu," ujar wanita itu. Dia bertiga. Sebaya. Sekitar 40 tahun. "I"-nya empat dan lima.

Berarti mereka datang dari provinsi yang jauh. Kalau naik pesawat sekitar dua jam. Jakarta-Medan. Mungkin mereka naik kereta. Hanya untuk melihat apa yang diviralkan lewat TikTok.

"Saya dari Xinjiang," kata seorang bapak. Usia sekitar 60 tahun. Lebih jauh dari Gansu. Lebih di barat lagi.

Dia lahir di Xinjiang, tetapi sukunya Han. Bukan suku Uygur yang muslim.

TikTok memviralkannya, Pemda membuatkan fasilitas arena untuk menyaksikannya. Kombinasi tanpa koordinasi.

Bromo, di Jatim, juga pernah viral di TikTok-nya Tiongkok. Setelah itu begitu banyak turis Tiongkok ke Bromo. Mereka ingin berfoto di posisi TikToker ambil foto.

Tahun lalu salah satu TikToker Tiongkok itu terpeleset di foto spot di Bromo. Tewas.

TikTok telah jadi hipnotis masa kini. TikTok juga telah jadi kuda perkasa –siapa pun boleh menungganginya, termasuk Anda.(*)


Berita Selanjutnya:
Debat Santri

Maka di hari ketiga di kota Chongqing kemarin, kami ke sana. Kunjungan ke pabrik mobil listrik sudah selesai –mobil merek Changan. Belum masuk Indonesia.


Redaktur : Tim Redaksi
Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News