Apartemen Melbourne Terbakar, Turis Asal Jakarta Ceritakan Proses Evakuasi

"Lumayan agak stress, karena kebetulan kami merayakan Tahun Baru Imlek dan tadinya ada rencana makan malam tapi dibatalkan."
"Harusnya dua hari terakhir ini juga maunya jalan-jalan, tapi malah tidak bisa kemana-mana karena menunggu kapan koper bisa diambil, jadinya ribet," jelasnya.
Teresa menyewa akomodasi lewat layanan Airbnb, namun ia merasa bersyukur karena pemiliknya menawarkannya tinggal di properti lainnya di pusat kota Melbourne tanpa biaya tambahan.

Sementara bagi korban lainnya, pemerintah Victoria menyediakan bantuan finansial lewat program khusus bagi mereka yang menjadi korban darurat, termasuk bencana alam.
Jumlahnya mencapai AU$540 (lebih dari Rp 5,5 juta) untuk orang dewasa dan AU$270 (atau hampir Rp 3 juta) untuk anak-anak dan maksimum AU$ 1,890 (atua hampir Rp 19 juta) untuk keluarga.
ABC Indonesia telah mendapat konfirmasi dari pemerintah Victoria bahwa turis dan pelajar internasional yang jadi korban kebakaran di apartemen Spencer bisa mendapatkan bantuan ini.
Tapi Teresa mengaku tak mau mendapatkannya karena merasa bukan pemilik apartemen.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia