APBD Makassar Dinilai Tidak Prorakyat
Sabtu, 08 Desember 2012 – 05:19 WIB

APBD Makassar Dinilai Tidak Prorakyat
MAKASSAR -- Lebih besarnya belanja pegawai dibandingkan belanja infrastruktur dalam rencana APBD 2013, disoroti kalangan DPRD Makassar, Sulawesi Selatan. Perencanaan anggaran yang dibuat tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dinilai tidak pro rakyat.
Juru bicara Fraksi PAN DPRD Makassar, Lukman Basra, mengatakan, dari struktur yang diajukan Pemerintah Kota Makassar dalam draf APBD 2013, ketimpangan terlihat sangat menyolok. Bukannya anggaran untuk program kemasyarakatan yang banyak, namun justru didominasi belanja pegawai.
Baca Juga:
“Anggaran kita sudah tidak prorakyat. Harusnya belanja infrastruktur yang lebih banyak, namun itu tidak terjadi. Bahkan belanja Dinas Pekerjaan Umum, lebih kecil nilainya dibandingkan belanja sekretariat daerah,” ujar Lukman di ruang kerjanya di Kantor DPRD Makassar, Jumat (7/12).
Lukman juga menyoal masalah belanja pegawai tersebut. Dalam belanja tidak langsung, anggaran lebih banyak habis untuk gaji pegawai alias PNS. Namun di belanja tidak langsung, anggaran untuk PNS tetap ada, terutama porsinya lebih banyak dinikmati oleh pejabat eselon. Hal ini juga yang menjadi ketimpangan karena ada gap sangat lebar antara pendapatan honorer dan pejabat eselon.
MAKASSAR -- Lebih besarnya belanja pegawai dibandingkan belanja infrastruktur dalam rencana APBD 2013, disoroti kalangan DPRD Makassar, Sulawesi
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung