APBD Riau Defisit Rp 3,5 Triliun, Gubernur Pusing, Wagub: Tak Perlu Dirisaukan!

jpnn.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau 2025 mengalami defisit dalam jumlah besar, mencapai Rp 3,5 triliun.
Jumlah itu terdiri dari Rp 1,3 triliun defisit anggaran, dan tunda bayar sebesar Rp 2,2 triliun.
Kondisi ini membuat Gubernur Riau Abdul Wahid merasa kesulitan dalam mencari solusi untuk menutupi kekurangan tersebut.
Dalam sebuah rapat beberapa hari lalu, Abdul Wahid mengungkapkan bahwa defisit anggaran yang terjadi kali ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Riau.
“Ini belum pernah terjadi, kepala saya pusing tujuh keliling. Mencari duitnya dari mana?” ujar Abdul Wahid dengan rasa khawatir.
Namun, Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto melihat kondisi ini sebagai hal yang biasa dalam dunia pemerintahan.
Menurutnya, defisit terjadi karena ketidaksesuaian antara penerimaan dan pengeluaran daerah.
Salah satu penyebabnya adalah penurunan dana bagi hasil minyak (PI) yang diterima Riau.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Riau defisit Rp 3,5 triliun. Gubernur dikabarkan pusing, Wagub minta masyarakat jangan risau.
- Di tengah Defisit Angggaran, Pemprov Riau Alokasikan Rp 10 M untuk Bangun Rumah Dinas
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Gubernur Riau Apresiasi Penurunan Tarif Parkir di Pekanbaru
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Abdul Wahid-SF Hariyanto Unggul di Pilgub Riau versi Quick Count LSI Denny JA
- H-10 Pilkada Riau, Elektabilitas Abdul Wahid-SF Hariyanto Masih Tertinggi