APBD Riau Defisit Rp 3,5 Triliun, Gubernur Pusing, Wagub: Tak Perlu Dirisaukan!

“Pada 2023 kita mendapat dana PI sebesar Rp 1,6 triliun, sementara di 2024 hanya Rp 200 miliar. Ini tentu berdampak pada belanja daerah,” jelas Haryanto saat diwawancarai di Mapolda Riau, Senin (17/3).
Selain itu, SF Haryanto juga menyebutkan bahwa informasi yang diterima terkait dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang beroperasi dengan kapasitas 1 juta barel per hari, mempengaruhi pendapatan daerah.
Meskipun biaya operasional tinggi, perusahaan negara tersebut terus berupaya memaksimalkan produksi.
Keterlambatan transfer dana dari pemerintah pusat juga memperburuk kondisi keuangan daerah, ditambah dengan pendapatan dari pajak kendaraan yang baru mencapai 58 persen dari target yang ditetapkan.
Meski defisit anggaran cukup besar, SF Hariyanto menegaskan bahwa masalah ini bukanlah hal yang luar biasa dan optimis masalah tersebut akan dapat diselesaikan dengan baik.
“Tidak perlu dirisaukan. Saya yakin Pak Gubernur akan menyelesaikan masalah ini,” tandas Haryanto. (mcr36/jpnn)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Riau defisit Rp 3,5 triliun. Gubernur dikabarkan pusing, Wagub minta masyarakat jangan risau.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito
- Di tengah Defisit Angggaran, Pemprov Riau Alokasikan Rp 10 M untuk Bangun Rumah Dinas
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Gubernur Riau Apresiasi Penurunan Tarif Parkir di Pekanbaru
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Abdul Wahid-SF Hariyanto Unggul di Pilgub Riau versi Quick Count LSI Denny JA
- H-10 Pilkada Riau, Elektabilitas Abdul Wahid-SF Hariyanto Masih Tertinggi