APBN 2009 Dirombak Total
Janjikan Stimulus Rp 50 T, Rapat Kabinet Pangkas Jadi Rp 27,5 T
Rabu, 14 Januari 2009 – 01:50 WIB
Penyebab lain, lanjut Ani, adalah harga minyak yang turun dari USD 80 per barel menjadi USD 45 per barel yang berimbas pada penerimaan PPH migas maupun penerimaan negara bukan pajak.
Dari sisi pendapatan pajak, asumsinya juga diturunkan Rp 54 triliun, dari Rp 725 triliun menjadi Rp 671,9 triliun. Sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) akan turun sekitar 74,1 triliun dari semula Rp 258,9 triliun menjadi Rp 184,8 triliun.
Kalau sisi pendapatan berubah, tidak demikian dengan sisi belanja, khususnya belanja kementerian dan lembaga. Rencana DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) Rp 322,3 triliun tidak berubah agar tidak mengganggu pelaksanaan program kerja. ’’Belajar dari pengalaman lalu, setiap kali APBN berubah, kementerian dan lembaga harus mengubah DIPA. Biasanya pelaksanaan belanja kementerian mundur sektiar 3-6 bulan,’’ kata mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Begitu juga untuk anggaran pendidikan, kata Ani, diusahakan tidak berubah, yakni tetap Rp 207 triliun. Dengan turunnya APBN, anggaran pendidikan tidak lagi 20 persen. Tetapi, menjadi 21 persen, melebihi ketentuan konstitusi. ’’Padahal, seharusnya bisa diturunkan hingga Rp 9 triliun,’’ kata Sri Mulyani.
JAKARTA – Perubahan cepat perekonomian global membuat beberapa asumsi ekonomi makro di Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) 2009
BERITA TERKAIT
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar