APBN Surplus Rp 10,3 Triliun di Kuartal I 2022, Pembiayaan Utang Merosot Tajam
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mencetak kinerja positif hingga kuartal I-2022.
Sri Mulyani mengatakan APBN tercatat surplus Rp 10,3 triliun atau sebesar 0,06 persen.
"Ini artinya APBN kita positif, surplus sampai dengan akhir kuartal I-2022. Membaik dari negatif pada kuartal I-2021 mencapai Rp 143,7 triliun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (20/4).
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan surplus APBN tak terlepas dari beberapa faktor.
Tercatat pendapatan negara hingga akhir Maret 2022 Rp 501,0 triliun atau tumbuh 32,1 persen year-on-year (yoy) dari realisasi Maret 2021 sebesar Rp 379,4 triliun.
Lebih lanjut, penerimaan pajak tercatat Rp 401,8 triliun atau tumbuh 38,4 persen yoy dan penerimaan bukan pajak tercatat Rp 99,1 triliun atau tumbuh 11,8 persen.
Realisasi belanja negara tercatat Rp 490,6 triliun atau lebih rendah 6,2 persen dari realisasi per Maret 2022 sebesar Rp 523,0 triliun.
Adapun realisasi belanja itu terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 314,2 triliun, atau turun 10,3 persen yoy di tengah peningkatan penyaluran Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 176,5 triliun atau naik 2,0 persen yoy.
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kuartal I-2022.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Harga BBM Tidak Naik Meski Ada PPN 12 Persen
- Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Rencana Penurunan Batas Pengenaan Pajak untuk UMKM
- Bond Holders Mengajukan Hak Tagihnya pada Kepailitan Sritex
- PPN Naik 12 Persen, Jauh Lebih Tinggi Dibanding Negara ASEAN Lain
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya