APBN Surplus Rp 2,2 Triliun

jpnn.com - JAKARTA - Cukup tingginya realisasi pendapatan dan seretnya belanja membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 mencatat surplus.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, realisasi pendapatan sepanjang Triwulan I-2014 tercatat mencapai Rp 288,7 triliun atau 17,3 persen dari target Rp 1.667,1 triliun.
Adapun realisasi belanja baru sebesar Rp 286,5 triliun atau 15,6 persen dari target Rp 1.842,5 triliun. "Jadi, sementara ini APBN surplus Rp 2,2 triliun," ujarnya kemarin (14/5).
Askolani menyebut, realisasi pendapatan terebut terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 246,4 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 42,4 triliun. Sementara itu, postur belanja masih didominasi belanja gaji PNS/TNI/Polri Rp 55 triliun.
Pos belanja lainnya adalah belanja subsidi energi (BBM dan listrik) maupun nonenergi Rp 39,6 triliun, belanja barang Rp 14,9 triliun, dan belanja modal Rp 7,8 triliun.
Askolani mengakui, seperti tahun-tahun sebelumnya, realisasi belanja modal tersebut memang masih seret karena baru mencapai 3,4 persen dari pagu anggaran.
Menurut dia, hal itu disebabkan karena terkait dengan kesiapan kementerian/lembaga sebagai pengelola anggaran, termasuk proses lelang hingga teknis di lapangan. "Misalnya, masalah pembebasan lahan," katanya.
Rendahnya realisasi belanja modal selalu menjadi sorotan pemerintah. Apalagi, penyerapan pun biasanya banyak menumpuk di akhir tahun. Padahal, belanja modal inilah yang memiliki dampak atau multiplier effect terbesar bagi perekonomian.
JAKARTA - Cukup tingginya realisasi pendapatan dan seretnya belanja membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 mencatat surplus.
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Asyik, Kini Beli iPhone 16 Pro Bisa lewat Indodana Paylater, Mudah & Ringan
- Indonesia Digital Innovation Awards 2025 Soroti Inovasi Teknologi dalam Dunia Bisnis
- Perusahaan Rokok yang Mempertahankan Racikan Tradisional Ini Resmi Kantongi NPPBKC
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA