APBN Tahun Depan Bakal Anti-Krisis
Pemerintah Siapkan Benteng Berlapis
Selasa, 01 November 2011 – 03:03 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan APBN 2012 memang telah disiapkan untuk menghadapi gejolak ekonomi. "APBN 2012 ini bukan APBN biasa," kata Bambang.
Pinjaman siaga, lanjut dia, diperlukan sebagai benteng terakhir mengatasi kemungkinan krisis pangan di tahun depan. Krisis pangan mungkin terjadi bukan hanya karena konsumsi yang sulit terkendali, tapi juga bisa disebabkan terganggunya pasokan.
"Konsumsi tidak bisa dikendalikan, sedangkan suplai tidak bisa diprediksi. Untuk berjaga-jaga, pemerintah memiliki pertahanan berlapis," kata Bambang.
Untuk ketahanan pangan, pemerintah telah menganggarkan subsidi pangan Rp 15,6 triliun. Jika harga pangan masih belum stabil, ada cadangan beras Rp 2,0 triliun yang dimasukkan dalam anggaran risiko fiskal. "Kalau masih kurang, pemerintah bisa menambah pagu dengan persetujuan DPR. Jika masih kurang lagi, bisa menggunakan pinjaman siaga," kata Bambang.
JAKARTA - APBN 2012 yang baru saja disahkan DPR telah memuat langkah-langkah untuk mengantisipasi gejolak perekonomian tahun depan. Dalam UU APBN
BERITA TERKAIT
- Industri Kosmetik Tumbuh Menjanjikan, Wamenperin: Didominasi Personal Care
- Herco Digital Peraih TOP 3% Digital Agency Indonesia, Jasa Website Bisnis Terbaik
- Bobby Gafur: Pengentasan Kemiskinan Jadi Isu Utama Rapimnas Kadin 2024
- Bank Mandiri & Tzu Chi Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Donasi dan Layanan Filantropi Digital
- PLN UIP Kalimantan Bagian Timur Raih Penghargaan Gold di ISDA 2024
- Para Investor kini Menjadikan ESG sebagai Kriteria Utama Portofolio