APBN Terbebani Subsidi, Ekonomi Kurang Akselerasi
Minggu, 09 Juni 2013 – 16:51 WIB

APBN Terbebani Subsidi, Ekonomi Kurang Akselerasi
JAKARTA - Pelaku pasar terus mencermati rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada menuturkan, porsi subsidi yang terlalu besar dalam jangka panjang akan memberatkan sekaligus menghambat akselerasi ekonomi. Investor sendiri, sambung Reza, saat ini tetap melihat Indonesia sangat positif dengan jumlah penduduk besar sekaligus punya banyak sumber daya ekonomi. Namun jika porsi APBN subsidi perlahan tidak dikurangi, akan banyak hambatan yang menggangu perekonomian jika dari sisi APBN terlalu banyak subsidi.
"Akibat subsidi beban APBN yang ditanggung semakin berat, bisa memengaruhi laju neraca perdagangan maupun neraca pembayaran," tegasnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (9/6).
Menurut dia, investor yang hendak menanamkan modalnya ke suatu negara juga melihat kondisi kesehatan fiskalnya. Nah, selama ini investor menilai porsi subsidi yang terlalu besar sebagai sesuatu yang tak bagus. "Investor menilai jika terlalu banyak subsidi memberatkan perekonomian akan datang," ujar dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelaku pasar terus mencermati rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kepala Riset PT Trust Securities Reza
BERITA TERKAIT
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital