APBN Tertekan, SBY Janji Pelajari Harga BBM
Rabu, 06 Juli 2011 – 17:23 WIB
JAKARTA - Harga minyak dunia dan menguatnya nilai tukar rupiah semakin menekan APBN, khususnya alokasi anggaran subsidi. Alokasi subsidi diprediksi jauh melampaui target, namun pemerintah masih belum memutuskan opsi apapun juga. Meskipun dalam hal ini, sudah ada usulan untuk segera menaikkan harga BBM ataupun segera melakukan pembatasan BBM bersubsidi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri berjanji akan mempelajari opsi terbaik untuk subsidi ini. Ada dua hal katanya yang berkembang di masyarakat. Yakni pertama, meminta agar tidak terjadi kenaikan harga BBM, karena dikhawatirkan berpengaruh pada inflasi. Kedua, menaikkan harga BBM subsidi daripada melakukan pembatasan.
Baca Juga:
"Saya mengikuti setiap argumentasi di masyarakat. Saya hargai semua itu, (karena) diskusinya sudah mulai berkualitas. Saya akan mengambil keputusan setelah melihat berbagai aspek terlebih dahulu," kata Presiden SBY saat membuka rapat khusus MP3EI di Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (6/7).
Namun menjelang keputusan Presiden keluar, SBY menginstruksikan agar subsidi yang ada saat ini benar-benar mengalir pada sasaran yang tepat. Karena beban negara untuk subsidi tersebut diakuinya cukup besar menyedot anggaran. "Mari pastikan subsidi yang besar ini benar-benar mengalir pada sasaran yang tepat. Jumlahnya harus tepat, tidak melebihi kepatutannya," tegas SBY.
JAKARTA - Harga minyak dunia dan menguatnya nilai tukar rupiah semakin menekan APBN, khususnya alokasi anggaran subsidi. Alokasi subsidi diprediksi
BERITA TERKAIT
- Lewat Diaspora Loan, BNI Biayai Renovasi Restoran Indonesia di Hong Kong
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Warga Menolak Penutupan Stasiun Karet: Jangan Mempersulit
- Ini Penyebab Stasiun Karet Akan Ditutup Pemerintah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI