Api Rokok Sambar BBM Ilegal, Kernet Truk Tewas Terbakar
jpnn.com, BABAT TOMAN - Abdullah, 20, warga Kecamatan Lais ini tewas mengenaskan setelah terbakar di Jl Pinago-Lubuk Bintialo Pal 6, Desa Serekah, Kecamatan Babat Toman, Sumsel.
Kernet truk itu sedang memindahkan Bahan Bakar Minyak (BBM) hasil penyulingan ilegal ke tangki truk yang sudah dimodifikasi. Dalam proses pemindahan itu, korban sambil merokok. Diduga, api dari rokok menyambar ke BBM. Api membesar dan membakar tangki.
Tubuh korban juga tersambar api. Kejadiannya, Minggu (11/2), pukul 17.45 WIB. Sejumlah warga yang melihat kejadian itu langsung berdatangan dan berusaha memberikan pertolongan. “Ambil air, siram, padamkan...,” teriak mereka.
Korban yang terbakar di atas truk meloncat ke bawah. Warga berusaha memadamkan api yang telah membakar bajunya. Tapi karena luka bakarnya cukup parah, nyawa korban tak selamat. Sementara itu, api terus membakar habis minyak dalam tangki modifikas di atas bak truk.
“Terdengar beberapa kali ledakan,” ujar Supri, warga Babat Toman. Api baru bisa dipadamkan setelah warga menyiram air campuran busa detergen. Sedangkan sang sopir truk yang belum diketahui identitasnya diduga melarikan diri saat kejadian.
Kapolsek Babat Toman, AKP Heri Hurairo mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Para saksi juga dimintai keterangannya terkait kejadian itu,” tandasnya. (yud/ce3)
Abdullah, 20, warga Kecamatan Lais ini tewas mengenaskan setelah terbakar di Jl Pinago-Lubuk Bintialo Pal 6, Desa Serekah, Kecamatan Babat Toman, Sumsel.
Redaktur & Reporter : Budi
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
- Kolaborasi KAI Properti-Korem 044: Resmikan Besemah 44 untuk Sumsel Berkelanjutan
- Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang Serahkan Diri ke Polda Sumsel