Api Unggun Pendaki Diduga Sebabkan Kebakaran Gunung Lawu
![Api Unggun Pendaki Diduga Sebabkan Kebakaran Gunung Lawu](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20151024_230406/230406_327279_kebakaran_hutan_besar.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Kebakaran yang terjadi di Gunung Lawu pada Minggu (18/10) lalu diduga bersumber dari api unggun yang ditinggalkan oleh pendaki begitu saja. Kebakaran tersebut menyebabkan sedikitnya tujuh orang pendaki meninggal dunia dan beberapa mengalami luka bakar.
Seperti diketahui, kawasan hutan di Gunung Lawu berada di wilayah Perum Perhutani Divisi regional Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk kegiatan pendakian Gunung Lawu, Perum Perhutani menyediakan beberapa pintu masuk pendakian.
"Tim gabungan Perhutani sampai dengan saat ini fokus pada upaya pemadaman api. Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat api unggun dari para pendaki gunung yang mereka tinggalkan begitu saja dan belum bisa dipadamkan," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, John Novarly dalam siaran persnya, Sabtu (24/10).
John menambahkan, sejak 16 Oktober 2015, jalur pendakian melalui Cemoro Sewu sebenarnya sudah ditutup secara resmi karena rawan bahaya kebakaran hutan. Demikian pula dengan Pos Cemoro Kandang dan Pos Candi Ceto ditutup pada 18 Oktober 2015.
"Musibah ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika para pendaki mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat Perum Perhutani untuk pendakian Gunung Lawu. Kami juga sudah memasang rambu-rambu peringatan agar semua pendaki waspada, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak menyalakan api unggun di dalam kawasan hutan," jelasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kebakaran yang terjadi di Gunung Lawu pada Minggu (18/10) lalu diduga bersumber dari api unggun yang ditinggalkan oleh pendaki begitu saja.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut
- Staf Anggota DPR Hafisz Thohir Mangkir dari Panggilan KPK
- 4 Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Mbak Ita Ternyata....
- Danone Indonesia dan MPKU Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat
- Pengamat Sebut KPK Harus Lanjutkan Kasus Hasto, Jangan Jadi Alat Barter Kekuasaan
- KPK Sebut Hevearita Gunaryanti Mangkir Lagi, Kali Ini Tiba-tiba Belok ke RS