Apiaty Amin Syam Berpeluang jadi Kuda Hitam
Selasa, 09 April 2013 – 03:35 WIB
MAKASSAR – Pengamat politik Universitas Hasanudin (Unhas), Hasrullah menilai gerakan feminisme yang dilakukan sejumlah kandidat perempuan di ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) selalu menawarkan sesuatu yang baru dibanding kandidat wajah lama yang miskin prestasi. Apalagi, jika gerakan feminisme yang dilakukan kandidat perempuan tersebut benar-benar nyata dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
”Banyak nilai lebih yang dimiliki kandidat perempuan. Selain memang mereka memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan di masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, keindahan dan lingkungan hidup," kata Hasrullah, Senin (8/4).
Kepekaan inilah menurut Hasrullah menjadikan peluang bagi perempuan untuk bisa menang dalam Pemilukada. Selain karena faktor pemilih lebih didominasi oleh kaum perempuan.
"Contoh nyata adalah kepemimpinan Tri Rismaharini di Kota Surabaya. Menurut penilaian saya, sejak dipimpin Tri Rismaharini, Kota Surabaya jadi lebih tertata apik dan indah,” papar Hasrullah.
MAKASSAR – Pengamat politik Universitas Hasanudin (Unhas), Hasrullah menilai gerakan feminisme yang dilakukan sejumlah kandidat perempuan di
BERITA TERKAIT
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal