Apindo Minta Pemerintah Perkuat Produk UMKM Domestik

Di sisi lain, untuk pengusaha menengah yang berorientasi ekspor, Shinta menilai kondisi saat ini menjadi peluang untuk mendorong ekspor lebih besar.
”Nilai mata uang saat ini sangat bagus untuk mendorong ekspor. Bagaimana caranya? Itu kembali ke strategi masing-masing. Jadi, pemerintah dan dunia usaha sama-sama berupaya untuk menstimulasi ekonomi,” kata Shinta.
Senada dengan Shinta, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat menilai risiko nilai tukar rupiah masih akan ada bagi pelaku pasar domestik.
Sebab, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya.
Menurut Ade, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia adalah keterbatasan akses ekspor produk dalam negeri.
Tidak seperti Vietnam dan Bangladesh yang punya akses ke Eropa dan AS. ”Indonesia masih bayar bea masuk lebih tinggi dari mereka, otomatis barang kita sangat kecil,” kata Ade. (ken/agf/c10/fal)
Shinta Kamdani menuturkan, tantangan perekonomian akan terus berlangsung meski ada intervensi dari pemerintah dengan berbagai aturan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Paper.id Percepat Transformasi Bisnis UMKM dengan Solusi Terpadu
- Bea Cukai Beri Pendampingan Kepada UMKM yang Siap Merambah Pasar Ekspor
- Ramadan Street Carnival Bintaro, Bangkitkan UMKM dan Ekonomi Masyarakat
- PNM Gandeng Kementerian UMKM Perkuat Literasi Usaha Nasabah
- Genjot Daya Saing UMKM di Pasar Global, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal & HaKI
- Omzet Meningkat 80 Persen, UMKM Percetakan Berbagi Kiat Sukses