Apindo Minta Pemerintah Perkuat Produk UMKM Domestik
![Apindo Minta Pemerintah Perkuat Produk UMKM Domestik](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/04/24/eb751be9201bb21f9d3d44e24dd8d8c0.jpg)
Di sisi lain, untuk pengusaha menengah yang berorientasi ekspor, Shinta menilai kondisi saat ini menjadi peluang untuk mendorong ekspor lebih besar.
”Nilai mata uang saat ini sangat bagus untuk mendorong ekspor. Bagaimana caranya? Itu kembali ke strategi masing-masing. Jadi, pemerintah dan dunia usaha sama-sama berupaya untuk menstimulasi ekonomi,” kata Shinta.
Senada dengan Shinta, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat menilai risiko nilai tukar rupiah masih akan ada bagi pelaku pasar domestik.
Sebab, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya.
Menurut Ade, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia adalah keterbatasan akses ekspor produk dalam negeri.
Tidak seperti Vietnam dan Bangladesh yang punya akses ke Eropa dan AS. ”Indonesia masih bayar bea masuk lebih tinggi dari mereka, otomatis barang kita sangat kecil,” kata Ade. (ken/agf/c10/fal)
Shinta Kamdani menuturkan, tantangan perekonomian akan terus berlangsung meski ada intervensi dari pemerintah dengan berbagai aturan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Hadir di INACRAFT 2025, BUMN Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif
- Bank Jago Beri Kiat untuk Pelaku Usaha Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan
- Bank Mandiri Menaikkelaskan Pelaku UMKM Lewat uRBan Festival 2024
- Bea Cukai Jagoi Babang Terus Bantu Pelaku UMKM Kembangkan Usaha Lewat Ekspor
- BRI Insurance Tingkatkan Literasi Asuransi kepada Pelaku UMKM
- Dukung Digitalisasi Bisnis, Majoolite Bisa Diakses Gratis untuk Pelaku UMKM di Indonesia