APINDO Ungkap Dampak Penerapan Zero ODOL di 2023, Mengkhawatirkan!

APINDO Ungkap Dampak Penerapan Zero ODOL di 2023, Mengkhawatirkan!
APINDO menyampaikan prediksinya soal rencana pemberlakuan zero ODOL. Dampaknya sangat mengkhawatirkan. Foto: ANTARA/HO.

Danang mengatakan asosiasi industri terimbas meminta pemerintah untuk memulai roadmap baru terkait kebijakan zero ODOL. Mantan direktur eksekutif APINDO ini melanjutkan, roadmap dimulai pada 2023 dengan estimasi patuh pada zero ODOL sekitar 3 atau 5 tahun ke depan.

Menurutnya, saat ini dibutuhkan sinergi regulasi semua kementerian dan pemerintah daerah untuk memasikan recovery ekonomi berlangsung dengan baik. Dia mengingatkan bahwa dunia usaha baru saja berusaha memperbaiki nasib menghadapi bencana pandemi Covid-19 meskipun saat ini dihadang masalah lain, seperti pengurangan subsidi BBM hingga nilai dollar yang sangat tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi dalam negeri meskipun disepakati pemeritah dan DPR, tetapi terdengar jelas masih tidak confiden pada 5,3 persen dan inflasi 3.6 persen tahun 2023," katanya.

Vice Chairman Asosiasi Logistik Indonesia, Mahendra Rianto mengatakan, penerapan zero ODOL yang tergesa-gesa bakal melumpuhkan industri logistik. Dia mengatakan penyedia jasa logistik merupakan mesin perekonomian nasional yang telah memberikan Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

"Nah, kok diganggu dengan adanya ODOL ya. Sebelum ODOL kenaikan tarif jalan tol, kemudian BBM," katanya.

 Dia meminta agar pelaku industri logistik dan pengusaha juga ikut diundang dalam membahas regulasi terkait ODOL.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum I Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Susanto. 

Dia menyayangkan kebijakan tersebut dilaksanakan saat kondisi perekonomian Indonesia masih dalam tahap pemulihan pascapandemi Covid-19.

APINDO menyampaikan prediksinya soal rencana pemberlakuan zero ODOL. Dampaknya sangat mengkhawatirkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News