Apkasi Ingin Sistem Penyelenggaraan UN Dikendalikan Daerah
Laporkan Dampak Penundaan UN ke DPD
Kamis, 18 April 2013 – 03:15 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) turut prihatin penundaan Ujian Nasional (UN). Bentuk keprihatinan itu diwujudkan dengan melaporkan dampak dari pergeseran jadwal UN SMA/Sederajat ke Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Ketua Umum Apkasi, Isran Noor mengatakan daerah menjadi korban atas carut-marutnya pelaksanaan UN. Karena alasan teknis, rencananya UN yang digelar serentak Senin (15/4) akhirnya ditunda Kamis (18/4).
"Seperti di Kalimantan Timur (Kaltim), materi UN baru datang tadi malam jam 23.00 Wita dengan pesawat Hercules, sementara hari Kamis ujian akan dilaksanakan, padahal dari Bandara pendistribusian ke daerah-daerah itu perlu waktu," kata Isran saat melaporkan penundaan UN kepada Ketua DPD Irman Gusman di Gedung DPD RI, Rabu (17/4).
Pria yang juga bupati Kutai Timur, Kaltim itu lantas menyoroti pencetakan soal UN yang menjadi kendalan dalam penundaan. Kata dia, pencetakan soal UN yang dikendalikan Pemerintah Pusat akan menjadi masalah krusial karena butuh waktu lama untuk mendistribusikan soal dan lembar jawaban UN yang dicetak di Jakarta.
JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) turut prihatin penundaan Ujian Nasional (UN). Bentuk keprihatinan itu diwujudkan
BERITA TERKAIT
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon