Aplikasi FoodGasm Permudah Reservasi dan Delivery Order Makanan
“Dengan integrasi menggunakan e-wallet, konsumen juga disediakan alternatif pembayaran selain cash, yakni dengan kartu kredit,” paparnya.
Proses Trial & Error
Fitrah yang pernah bekerja di salah satu perusahaan internet service provider sebelum akhirnya banting setir ke aplikasi digital mengaku ide pembuatan FoodGasm telah melalui proses panjang sejak 2013.
“Setelah melalui masa trial &error serta proses research and development (R&D) selama 3 tahun, baru kami berani memperkenalkan ke publik. Kami telah melalui proses R&D dan soft launching product serta pendaftaran merchant,” tuturnya.
Selanjutnya, lanjut dia, pihaknya menunggu investor untuk melakukan investasi sehingga bisa memproduksi secara massal smart printer sekaligus melakukan penetrasi pasar lebih dalam lagi.
Setelah soft launching, diperlukan grand launching sehingga FoodGasm bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Fitrah mengaku optimistis dapat menjaring 350.000 user dan 1.500 merchant pada tahun pertama setelah grand launching. Target tersebut akan terus tumbuh seiring penetrasi pasar yang tepat dan efektif.
Untuk mendukung pertumbuhannya, Foodgasm membutuhkan peran pemerintah untuk melakukan penetrasi lebih dalam, serta memajukan industri kecil untuk memasuki persaingan global.
JAKARTA – Selama ini ada anggapan hanya restoran menengah atas saja yang dipermudah dengan layanan delivery order. Ternyata tidak. Kini hadir
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet
- Instagram Dapat Sejumlah Fitur Baru, Simak Nih!
- Cekat AI Hadirkan Pegawai Virtual Bekerja 24 Jam Sehari Tanpa Libur
- Kemkomdigi Kembali Tutup 3 Akun Instagram Terkait Judi Online, Sebegini Jumlah Kontennya
- Pemerintah Menyikat Puluhan Ribu Konten Judi Online
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara