Aplikasi Kencan Online: Cari Jodoh, Tambah Kenalan, atau Berbuat Begituan
jpnn.com, JAKARTA - Bukan hal baru bagi masyarakat mendengar cerita bertemu jodoh berkat media sosial atau aplikasi kencan online.
Asha A, 30, seorang pekerja swasta di Jakarta yang hanya ingin disebutkan nama depannya, kepada ANTARA bercerita dia bertemu kekasihnya lewat aplikasi kencan online Tinder sekitar 2016 lalu.
Beberapa waktu mengobrol di dunia maya, Asha mengiyakan ajakan bertemu langsung dan menjalin pertemanan, sebelum akhirnya menjadi kekasih.
Pengalaman serupa juga dirasakan Uno Kartika, 29 tahun.
Ia berkenalan dengan pria yang kini menjadi suaminya lewat aplikasi kencan online menjelang akhir 2017.
Mereka baru bertemu langsung beberapa bulan kemudian setelah sering mengobrol melalui aplikasi.
"Selama dua tahun chat, saya gali latar belakang dan kepribadian dia sebanyak mungkin, sampai akhirnya merasa sangat cocok," kata Uno.
Pertimbangan Asha dan Uno untuk tidak bertemu langsung meskipun sudah mengobrol bukan tanpa sebab, walau tujuannya bukan untuk mencari pasangan.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Pasar Baru Mansion menjadi pelajaran penting bagi para pengguna aplikasi kencan online.
- Pengguna Aplikasi Kencan di Australia Berharap Aturan Baru Akan Membuat Mereka Lebih Aman
- Didoakan Berjodoh Dengan El Rumi, Syifa Hadju: Senang Banyak yang Doain
- Polisi Tetap Lanjutkan Proses Hukum Meski Pelaku Mutilasi di Garut ODGJ
- Anak Perempuan Dijual Lewat Aplikasi Kencan, Prostitusi Dilakukan di Apartemen
- Motif Pelaku Mutilasi di Garut Belum Diketahui, Identitas Korban Ternyata....
- Polisi Tangkap Terduga Pelaku Mutilasi Pria di Garut