Aplikasi Pelacak Kontak Covid-19 sedang Dirancang, Begini Cara Kerjanya
jpnn.com - Dua perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yakni Apple dan Google mengumumkan kerja sama untuk mengembangkan teknologi software yang bisa mengetahui pengguna jika melakukan kontak langsung dengan seseorang terinfeksi Covid-19.
Kedua raksasa teknologi itu akan menambahkan teknologi mereka ke platform smartphone melalui Bluetooth untuk melacak pergerakan orang dengan siapa mereka telah melakukan kontak.
Dalam kolaborasi ini, kedua perusahaan mengumumkan upaya bersama untuk memungkinkan penggunaan teknologi Bluetooth bisa membantu pemerintah dan lembaga kesehatan mengurangi virus asal Tiongko.
Dikutip dari New York Post, Sabtu (11/4), sejumlah otoritas kesehatan masyakarat, universitas, dan LSM terkemuka di seluruh dunia telah melakukan pekerjaan penting untuk mengembangkan teknologi penelusuran kontak.
Untuk melanjutkan ini, Apple dan Google akan meluncurkan solusi komprehensif yang mencakup antarmuka pemrograman aplikasi (API) dan teknologi tingkat sistem operasi untuk membantu memungkinkan pelacakan kontak.
Pada bulan Mei lalu, kedua perusahaan itu merilis API yang memungkinkan interoperabilitas antara perangkat Android dan iOS menggunakan aplikasi dari otoritas kesehatan masyarakat.
Aplikasi resmi ini akan tersedia bagi pengguna untuk diunduh melalui toko aplikasi Google dan Apple.
Kedua perusahaan itu mengatakan data lokasi GPS tidak akan digunakan untuk melacak lokasi atau identitas pengguna.
Dua perusahaan sedang membuat aplikasi untuk melacak kontak pengguna dengan pasien covid-19.
- Kementerian Komdigi Gandeng Google hingga Meta Untuk Berantas Judol
- Gemini AI Hadir di Google Maps
- Pemerintah Larang iPhone 16 Dijual di Indonesia, Digimap Merespons Begini
- Fitur AI Overviews di Pencarian Google Sudah Bisa 100 Bahasa Termasuk Indonesia
- Gemini Live Kini Sudah Bisa Berbahasa Indonesia
- Menperin Agus Gumiwang: Kemenperin Belum Bisa Membuka Izin Edar untuk iPhone 16