Aplikasi Pemesanan Buka 'Dapur Gelap' yang Hanya Layani Online
Namun perkembangan itu telah mengungkap beberapa ketegangan antara restoran dan aplikasi.
Ahli perhotelan, Wendy Hargreaves dari FiveOfTheBest.com mengatakan, pendapatan tambahan yang ditawarkan adalah hal yang menarik para pemilik restoran yang mencoba meningkatkan omset.
"Tapi saya sudah melihat banyak restoran 'terbakar' oleh aplikasi online," katanya.
"Mereka semua berpikir bahwa itu adalah aliran pendapatan baru yang besar tapi ... tidak mempertimbangkan biaya besar untuk membawa staf, teknologi, dan ruang untuk menangani semua pesanan ekstra."
Sentimen itu didukung oleh pemilik restoran. Mereka mengatakan aplikasi pengiriman berjanji untuk membantu meningkatkan bisnis selama periode sepi, tetapi hanya menambah tekanan pada saat permintaan puncak.
Caleb Griffiths, manajer bisnis restoran ikan Richmond Oysters telah memutuskan hubungan dengan salah satu kelompok aplikasi, dan berhati-hati menjalin hubungan dengan yang lain.
Ketika pengiriman tidak tiba, terlambat, atau mengacaukan makanan, itu adalah kesalahan restoran, bukan aplikasi yang rusak reputasinya.
"Sering saya sendiri menyetir, atau, jika saya tidak di sini saya memberi izin kepada staf pakai taksi untuk memastikan pelanggan mendapatkan pesanannya," tambahnya.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?