Aplikasi Sopir

Oleh: Dahlan Iskan

Aplikasi Sopir
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Malam itu menunya baru –untuk saya. Hotpot, tetapi bukan mirip Haidilao. Juga, tidak mirip gaya Sichuan, Mongolia, maupun Niu Jie-nya muslim Beijing.

Ini hotpot bubur.

Ada bubur nasi encer di panci di tengah meja. Kompornya listrik. Bubur mendidih. Panas. Uap mengepul.

Irisan-irisan ikan kerapu dimasukkan ke bubur itu. Diaduk. Matang. Irisan ikannya diangkat. Disajikan.

Fillet ikan itu dimakan dengan ramuan bumbu seperti di Haidilao. Ada sembilan bahan ramuan. Pilih sendiri kombinasinya.

Saya pilih kombinasi saus wijen, bawang putih, taoco, saus tomat, dan dua jenis irisan daun bawang.

Saya tidak memasukkan cabai, cuka, dan beberapa jenis minyak.

Sementara kami makan fillet ikan itu, giliran udang dimasukkan ke bubur. Diaduk. Masak. Udang diangkat. Dibagi.

Sang sopir datang dengan mengendarai sepeda. Ngebut. Sepeda pun dilipat. Dimasukkan bagasi. Dia siap mengemudi. Aman. Tidak akan ditangkap polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News