Aplikasi Sopir

Oleh: Dahlan Iskan

Aplikasi Sopir
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saya meneruskan makan ikan. Tidak makan udang.

Sehari sebelumnya saya sudah banyak makan udang. Masakan istri saya. Hasil panen udang di Lombok Timur.

Belum lagi udang habis dimakan, ganti beberapa jenis seafood dimasukkan ke bubur: irisan bao yi (abalone), oyster, dan cumi. Diaduk. Matang. Disajikan.

Lalu, dimasukkan lagi daging. Diaduk. Bubur nasinya kian lembut. Kian panas. Masih beberapa macam lagi yang dimasukkan ke situ.

Masih ada hati angsa, ikan goreng fillet, baby buncis, dan bumbu wasabi.

Kapan makan buburnya?

Terakhir! Ketika bubur itu sudah lumat selumat-lumatnya. Sudah pula gurih karena berbagai rasa seafood sudah menyatu di dalamnya.

Kami pun menutup makan malam dengan bubur panas.

Sang sopir datang dengan mengendarai sepeda. Ngebut. Sepeda pun dilipat. Dimasukkan bagasi. Dia siap mengemudi. Aman. Tidak akan ditangkap polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News