Aplikasi untuk Deteksi Radikalisasi di Kalangan Keluarga Migran

Aplikasi untuk Deteksi Radikalisasi di Kalangan Keluarga Migran
Aplikasi untuk Deteksi Radikalisasi di Kalangan Keluarga Migran

Dellal mengatakan ada sejumlah informasi sederhana namun efektif mengenai aplikasi CyberParent, termasuk kata-kata kode yang biasa digunakan anak-anak muda untuk menyembunyikan apa yang mereka lakukan.

"Misalnya, banyak anak muda menggunakan akronim seperti 'POS' (parent over shoulder) yang berarti 'ada orangtua mengawasi'," tambahnya.

Tidak sepenuhnya buta

Seorang warga keturunan Sri Lanka dan ibu dari anak, Asiya Rodrigo, mengatakan ambil bagian dalam lokakarya ini untuk membantu pengembangan aplikasi tersebut. Dia menemukan hal itu memberikan pencerahan baginya.

"Saya tidak begitu akrab dengan banyak platform media sosial yang digunakan anak muda secara teratur," katanya.

Aplikasi untuk Deteksi Radikalisasi di Kalangan Keluarga Migran
Asiya Rodrigo menyatakan aplikasi ini membuatnya tahu apa yang harus didiskusikan dengan anak-anaknya.

ABC News: Danuta Kozaki

"Saya harus memperingatkan anakku tentang bahasa dan gambar yang mungkin dia gunakan secara online karena orang lain dapat mengaksesnya dan menggunakan hal itu untuk melawannya. Dia tahu bahwa ibunya sama sekali tidak buta mengenai hal semacam ini," jelasnya.

"Bagus jika kita memiliki informasi tambahan sehingga kita tahu apa yang harus diwaspadai dan bagaimana melindungi keluarga Anda," tambah Asiya.

Dia mengatakan pengetahuan yang didapatkannya telah membantu diskusi dengan anaknya yang berusia 10 dan 13 tahun.

Sebuah aplikasi baru bernama CyberParent diluncurkan hari Kamis (3/8/2017) oleh Australian Multicultural Foundation (AMF). Tujuannya untuk membantu orangtua dari berbagai latar belakang budaya memahami apa yang dilakukan anak-anak mere

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News