Apotek yang Menjual Ivermectin Melebihi HET Bakal Disikat Polisi

jpnn.com, INDRAMAYU - Polres Indramayu, Jawa Barat bakal menindak tegas pemilik apotek yang menjual obat Ivermectin melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Konon, Ivermectin disebut-sebut cukup ampuh sebagai obat terapi Covid-19.
"Kami akan tindak tegas apotek yang menjual obat (terapi Covid-19, red) di atas HET," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara di Indramayu, Minggu (4/7).
Apabila ditemukan ada apotek yang menjual obat tersebut di atas HET, pihaknya bakal memproses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Tim Polres Indramayu juga telah melakukan pengecekan di beberapa apotek di daerah itu, sekaligus menyosialisasikan dan memastikan Ivermectin tidak dijual di atas HET.
"Setelah kami melakukan pengecekan di sejumlah apotek, sementara ini semua masih aman," ucapnya.
Bagi apotek yang ketahuan menaikkan harga obat itu melebihi HET, kata Luthfi, pemiliknya bisa dijerat dengan Pasal 62 jo Pasal 10 (a) UU Perlindungan Konsumen.
Ancaman pidananya berupa kurungan penjara 5 tahun atau pidana denda Rp 2 miliar.
Pemilik apotek jangan coba-coba menjual obat Ivermectin yang dipercaya sebagai terapi Covid-19 melebihi HET.
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Hadir di Apotek K-24, Ovisure Gold Jamin Keamanan & Kemudahan Akses Konsumen
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak