App Anti Penggerayangan Terhadap Perempuan Populer di Jepang

App itu juga berisi alarm dan bisa mengirim pesan ke email, sehingga fitur ini bisa juga digunakan oleh anak-anak dan orangtua mereka.
Pengguna app tersebut juga bisa melaporkan lokasi yang rawan kejahatan dan juga menemukan kantor polisi.

Tindak kriminal kekerasan jarang terjadi di Jepang, namun penggerayangan, mulai dari meraba bagian tubuh tertentu sampai memasukkan jari atau tangan ke dalam baju merupakan hal yang terjadi setiap hari.
Hal ini sering dianggap remeh, dan hanya dilihat sebagai kejadian biasa, sehingga sekarang mulai dipasang poster di berbagai stasiun dan di dalam kereta untuk mengingatkan penumpang bahwa penggerayangan adalah tindak kriminal.
Kepolisian Metropolitan Tokyo mengatakan 2.620 kejahatan seksual dilaporkan pada tahun 2017, termasuk 1.750 tindak penggerayangan, kebanyakan di dalam kereta atau di stasiun.
Gerakan anti pelecehan terhadap perempuan #MeToo movement belum banyak menyebar di Jepang, yang masyarakatnya masih didominasi pria, dan para korban yang berani melaporkan seringkali malah mendapatkan kritikan, bukannya simpati.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia