APPKSI Minta Polri Tertibkan Pabrik Kelapa Sawit Tanpa Kebun
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) Arief Poyuono menyebut pabrik kelapa sawit tanpa kebun menjadi polemik.
Sebab, asal usul sawit yang diberikan menjadi makin ambigu dengan menjamurnya PKS tanpa kemitraan.
"Bukannya membuat petani sawit makin untung, justru menciptakan banyak kerugian bagi petani plasma. Sebab, PKS tanpa kebun malah memberi peluang terjadi tindak pidana pencurian tandan buah segar milik perkebunan sawit yang bermitra dengan petani plasma," kata Arief dalam siaran persnya, Senin (1/7).
Arief menyebutkan bahwa pihaknya mendesak Presiden Joko Widodo dan Polri untuk menertibkan PKS tanpa kebun inti atau tanpa kemitraan.
APPKSI mendesak agar pemerintah memberikan sanksi tegas terhadap PKS tanpa kebun inti tersebut.
Arief juga berharap pemerintah untuk kembali mengkaji ulang pabrik sawit tanpa kebun inti dari daftar perusahaan yang bisa dibuka dan jika melenceng dari ketentuan langsung menindaknya dengan menutupnya.
"Kehadirannya mengganggu PKS bermitra karena mengambil TBS dari plasma dan pekebun bermitra, tanpa memenuhi syarat memiliki bahan baku minimal 20 persen dari kebun sendiri seperti yang diatur dalam standar ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan EUDR (European Union Delegated Regulation)," kata Arief.
Arief menyebutkan masalah lain yang dihadapi oleh industri sawit, yaitu PKS brondolan.
APPKSI meminta kepada Presiden Jokowi dan Polri untuk bisa menertibkan pabrik kelapa sawit yang tak memiliki kebun inti.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Arief Poyuono Menilai Edi Damansyah Layak Didiskualifikasi di Pilkada Kukar
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif